Tips Sederhana Merawat “Power Window”

Tips Sederhana Merawat “Power Window”

JAKARTA, KOMPAS.com – Hampir semua mobil baru saat ini sudah menggunakan fitur power window untuk memudahkan menutup atau membuka jendela. Mengingat cara kerjanya tak sudah menggunakan komponen motor penggerak, otomatis perlu didukung dengan perawatan agar fungsinya berjalan normal. Nah, bagi pemilik mobil yang memilih santai di rumah pada liburan panjang akhir pekan ini, bisa meluangkan sedikit waktu melakukan perawatan ringan power window. Caranya pun tak sulit, bahkan cukup mudah untuk dilakukan sendiri. Menurut Suparman, Kepala Bengkel Auto2000 Yos Sudarso, untuk merawat power window tak perlu peralatan khusus, cukup dengan memperhatikan beberapa hal sederhana yang bisa membuat pengoperasian power window bebas dari masalah.

“Karena power window bekerja menggunakan motor listrik untuk mendorong atau menurunkan jendela, jadi harus dipastikan bila tidak ada beban yang menghalangi kerja motor. Beban yang dimaksud bisa datang dari mana saja, tapi pada umumnya dari sektor kaca sendiri,” ujar Suparman beberapa waktu lalu kepada Kompas.com. Beban pada kaca yang dimaksud Suparman, contohnya seperti kotoran atau debu yang menempel. Sehingga ketika jendela di buka, debu tersebut berpotensi masuk ke ruang mekanis power window yang bila sampai terjadi pengendapan kotoran, otomatis bisa berdampak pada kerja motor listriknya.

Sementara hal lain yang juga wajib dicek adalah karet list pada kaca. Bila kondisinya sudah mengeras, atau tak lagi elastis baiknya jangan ditunda untuk mengganti karet tersebut. Dikhawatirkan karena karet yang mengeras bisa menghambat kerja keluar masuk kaca yang membuat motor listrik menjadi berat. Pengerasan karet biasanya terjadi karena mobil kerap dijemur langsung di bawah terik matahari. “Kebersihan kaca dan list karet tadi juga tidak bisa dianggap remeh. Biasakan tidak membiarkan debu terlalu lama hinggap di permukaan kaca, karena bila didiamkan bisa membuat debu masuk ke bagain dalam pintu yang membuat motor elektrik menjadi kotor,” kata Suparman.

sumber: kompas.com

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *